PANGKEP - Mantan Ketua DPRD Kabupaten Pangkep H. Muhammad Yusran Lalogau, S.Ip, M, Si yang kini maju sebagai calon Bupati Kabupaten Pangkep berpasangan H Syahban Sammana, SH (MYL-SS) saat dihubungi lewat selulernya, dia mengucapkan Selamat Hari Kesaktian Pancasila , 1 Oktober 2020.
Menurutnya bahwa makna peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila adalah Momen yang dapat memberi kesempatan refleksi dan mengenal Pancasila sebagai falsafah serta ideologi bangsa, termasuk arti Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai akar yang menyambung masa lalu dan masa depan kita bersama, Menurutnya, kita bisa menyadari Kesaktian Pancasila adalah sejarah daging di generasi kita. Di masa krisis seperti ini lilin-lilin Pancasila telah menerangi kegelapan di mana-mana,
Di tengah Pandemi Covid-19, Pancasila berusaha dinyalakan tiap orang sesuai kapasitasnya masing-masing, dalam aksi kemanusiaan
Muhammad Yusran berharap agar momen 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat bagi tiap orang. Pancasila sebagai pusaka Indonesia harus menyala dalam hati dan tiap perbuatan baik untuk sesama.
Dia menjelaskan bahwa Peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, memang tak lepas dari Gerakan 30 September 1965 oleh PKI yang menyebabkan 7 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur.
“Apabila dikutip dari situs Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ahli sejarah Asvi Warman Adam menjelaskan sejarah lahirnya Hari Kesaktian Pancasila Sejak saat itu, peringatan 1 Oktober Hari Peringatan Pancasila dilakukan seluruh masyarakat dengan upacara dan pengibaran Bendera Merah Putih” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dilakukan seluruh komponen masyarakat tanpa kecuali selama Orde Baru. Selanjutnya, peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila terus dilakukan hingga saat ini. Untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2020, upacara dilakukan virtual untuk menekan risiko penularan COVID-19.
Garuda Pancasila adalah lambang negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. Semboyan Garuda Pancasila yakni Bhinneka Tunggal Ika.
Sementara itu makna Garuda Pancasila. Berikut arti dan lambang Garuda Pancasila:
1 Burung Garuda melambangkan kekuatan. Warna emas pada burung Garuda berarti kemuliaan.
2 Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Setiap simbol pada perisai melambangkan setiap ajaran Pancasila, yaitu:
- Bintang melambangkan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa
- Rantai melambangkan prinsip Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Pohon Beringin melambangkan prinsip Persatuan Indonesia
- Kepala Banteng melambangkan prinsip Demokrasi yang Dipimpin oleh Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
- Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial bagi Rakyat Seluruh dari Indonesia
Warna Merah dan Putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Warna merah melambangkan berani dan warna putih melambangkan kesucian. Garis hitam tebal di perisai melambangkan wilayah Indonesia dilalui oleh garis Khatulistiwa.
Sementara, arti dari jumlah bulu pada Burung Garuda yakni jumlah bulu melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Jumlah bulu pada setiap sayap berjumlah 17, jumlah bulu pada ekor ada 8, jumlah bulu di bawah perisai atau pangkal ekor 19, dan jumlah bulu pada leher 45.
Burung Garuda mencengkeram sebuah gulungan bertuliskan moto negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Artinya 'Kesatuan dalam Keberagaman, meskipun berbeda, namun tetap satu'.
Garuda Pancasila juga dilagukan dan telah ditetapkan sebagai lagu nasional. Lagu ini diciptakan oleh Sudharnoto, seniman yang lahir di Kendal, Jawa Tengah.
Sementara itu, soal ideologi Pancasila, Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia. Panca artinya lima, sila artinya prinsip atau asas. Pancasila adalah rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nah, lima ideologi Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini tercantum pada alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. “Selamat Hari Kesaktian Pancasila” ujarnya. (herman djide)